Alasan Orang Tua Tidak Memperbolehkan Anak-Anak Menghabiskan Uang Jajan Mereka

Halo BosBis! Assalamualaikum! Kali ini Oting mau berbagi pandangan mengenai alasan orang tua tidak memperbolehkan anak-anak menghabiskan uang jajan mereka. Karena Oting pernah jadi anak-anak, dan sekarang sudah jadi ibu, jadi Oting akan memberikan penjelasan sesuai dengan pengalaman Oting pribadi ya BosBis.

Mengajari anak mengelola uang sejak dini

Sebenarnya alasannya simple BosBis, untuk mengajari anak mengelola uang sejak dini. Namun, jika para orang tua harus mengajarkan satu diktat kuliah tentang manajemen keuangan, tentunya tidak mungkin. Untuk itulah cara termudah adalah dengan memberlakukan aturan atau peringatan untuk tidak menghabiskan uang jajan mereka. Anak-anak akan belajar menghitung, jika saya punya uang 5 ribu, lalu dibelikan jajanan cilok seharga 2 ribu dan snack harganya 3 ribu tentu saja tidak akan ada sisanya. Dia akan berpikir kembali untuk membeli snack 3 ribu karena teringat orang tuanya yang mengatakan bahwa uang jajannya tidak boleh dihabiskan.

Mengajari anak untuk menabung uang sisa jajan

Sepulang sekolah biasanya para orang tua akan bertanya, berapa sisa uang jajan anaknya hari ini. Beberapa orang tua akan menyarankan untuk menyimpan uangnya di celengan, dan mengatakan bahwa nanti jika terkumpul sang anak bisa membeli apa saja yang dia inginkan sesuai nilai yang dia kumpulkan. Mengajarkan anak hal seperti ini tentu banyak manfaatnya. Anak akan lebih menghargai nilai mata uang dan lebih paham bahwa tidak semua keinginannya bisa didapatkan hanya dengan meminta.

Jadi itulah BosBis alasan orang tua selalu berpesan tidak boleh menghabiskan uang jajan kepada anaknya. Semua ini berdasarkan pengalaman Oting sendiri, jika ada yang dirasa kurang berkenan itu kembali lagi kepada diri sendiri. Semua orang tua punya caranya masing-masing dalam mendidik anak, tapi Oting percaya semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Terima kasih sudah membaca sampai akhir, jika ada pertanyaan silahkan hubungi Oting.

artikel ini disiapkan oleh:

GR

full-time businessman. S1 T. Kelautan ITB. S2 MBA ITB.

pertanyaan lebih lanjut hubungi via WhatsApp
Tags:
Categorised in: