Cara Membuat Pembukuan Reseller Beserta Contohnya
Halo bos bis semuanya! Assalamualaikum! Bisnis Reseller dan Dropshipper semakin digemari saat ini. Karena keduanya hanya perlu memasarkan produk yang sudah ada tanpa harus berpusing memproduksinya. Meski Reseller diharuskan memiliki modal karena harus stok produk, namun, diskon yang ditawarkan untuk reseller biasanya lebih banyak daripada dropshipper. Dropshipper memiliki keuntungan bisa menjual tanpa modal. Hanya dengan membagikan foto produk dan menawarkannya kepada calon pembeli, dropshipper bisa mendapatkan untung yang lumayan tanpa harus repot stok barang dan mengemas barang.
Meski keduanya tidak memiliki hal yang rumit seperti pembelian bahan baku, namun keduanya harus memiliki pembukuan juga lho. Seperti buku kas, buku penjualan, buku pembelian dan buku inventori. Hal ini berguna untuk tetap dapat memantau uang masuk dan keluar dan dapat dengan mudah memisahkan antara kas usaha dan kas pribadi.
Keuntungan melakukan pembukuan
Adapun beberapa keuntungan melakukan pembukuan bagi bos bis yang berprofesi sebagai reseller dan dropshipper adalah;
1. Membantu memisahkan uang pribadi dan uang usaha
Pengusaha pemula seringkali melakukan kesalahan ini. Padahal pemisahan uang pribadi dan uang usaha penting dilakukan. Alasannya, karena nilai transaksi masih kecil. Meski usaha masih tergolong kecil, memisahkan dana akan lebih baik dilakukan sejak awal karena kita bisa memantau pertumbuhan usaha kita dari keuntungan yang kita dapatkan.
2. Melacak transaksi penjualan
Pembukuan akan membantu bos bis untuk melacak kembali transaksi. Bos bis juga akan lebih mudah melacak stok barang dengan pembukuan ini dan tidak perlu susah payah jika terjadi selisih stok atau selisih uang karena bisa dilacak melalui pembukuan yang sudah dibuat.
3. Mengontrol pengeluaran
Dengan pembukuan yang teratur, bos bis bisa lebih mengontrol uang yang keluar sesuai tujuan usaha.
4. Mengevaluasi bisnis
Pembukuan dapat dimanfaat untuk melihat kondisi keuangan sebenarnya. Kondisi keuangan ini akan menjadi dasar pertimbangan untuk menentukan strategi bisnis kedepannya.
Contoh pembukuan reseller
Pembukuan reseller dapat dilakukan secara sederhana dengan buku terpisah untuk pemasukan, pengeluaran, dan stok barang. Untuk kolom dalam setiap pembukuan, secara standar diperlukan tanggal, keterangan transaksi dan jumlah transaksi. Namun, akan oting coba jelaskan untuk pembuatan setiap jenis bukunya.
1. Buku pemasukan
Digunakan untuk mencatat seluruh uang yang masuk. Dalam usaha reseller, pemasukkan akan lebih banyak ke penjualan dan mungkin cashback penjual. Kolom yang diperlukan antara lain;
- Tanggal
- Deskripsi (nama barang atau nama pemasukan lainnya)
- Jumlah
- Harga jual
- Total
- Keterangan
2. Buku pengeluaran
Digunakan untuk mencatat pengeluaran rutin. Dalam usaha reseller, pengeluaran akan lebih banyak ke pembelian barang, biaya administrasi toko online, biaya sewa, biaya operasional, dll. Kolom yang diperlukan antara lain:
- Tanggal
- Deskripsi (nama barang atau nama pengeluaran lainnya)
- Jumlah
- Harga
- Total
- Keterangan
3. Buku stok/inventori
Digunakan untuk memudahkan bos bis melihat stok barang digudang. Dengan ini bos bis akan lebih mudah memantau stok dan menghindari kekurangan stok. Buku stok juga membantu bos bis melihat jumlah barang yang masuk, keluar dan tersedia di gudang. Kolom yang diperlukan untuk buku stok/inventori antara lain:
- Tanggal
- Nama barang
- Kode SKU (jika ada)
- Kolom pembelian dengan jumlah dan harga
- Kolom penjualan dengan jumlah dan harga
- Sisa stok
Bos bis juga bisa membuat buku kas umum jika dirasa perlu untuk melengkapi pembukuan ini. Untuk cara membuat buku kas umum, sudah pernah oting buat di artikel sebelumnya.
Terima kasih sudah membaca sampai akhir, dan semoga artikel kali ini bermanfaat untuk bos bis semua. Jika ada pertanyaan, bos bis bisa hubungi oting dengan klik ikon WhatsApp yang ada di bawah halaman ini. Bos bis juga bisa mencari artikel lainnya dengan mengklik kolom pencarian yang berada di atas halaman ini.