Kenapa Ketika Makanan Di Goreng Menjadi Gorengan?
Halo BosBis! Assalamualaikum! Kali ini Oting akan mencoba menjelaskan kenapa makanan yang digoreng disebut gorengan. Pertanyaan kritis seperti ini memang diperlukan karena terkadang kita bingung saat akan membeli gorengan di warung. Saat kita datang ke warung dan berniat membeli gorengan, apa yang kita lihat tentulah bermacam-macam. Ada tempe, tahu isi sayur, bakwan, tahu coklat, keroket, pisang, dan masih banyak lagi. Semua makanan tersebut disebut gorengan karena semuanya digoreng. Dan kita juga sering mendengar bahwa kita disarankan untuk mengurangi gorengan.
Gorengan menurut KBBI dan Wikipedia
Gorengan berasal dari kata Goreng. Menurut KBBI, gorengan adalah penganan yang digoreng. Artinya, makanan apapun yang proses memasaknya digoreng diatas api dengan minyak dikategorikan sebagai gorengan. Jadi apakah semua makanan yang digoreng menjadi gorengan? Tentu tidak. Menurut Wikipedia, gorengan adalah istilah yang mencakup berbagai jenis makanan yang dicelup adonan tepung dan kemudian digoreng rendam dalam minyak goreng panas yang banyak.
Sejarah gorengan di Indonesia
Pada awalnya, orang Nusantara atau yang sekarang dikenal Indonesia, mengolah makanan dengan dikukus, dibakar atau direbus. Yang pertama kali memperkenalkan teknik menggoreng ini adalah orang Tionghoa. Bahkan dalam buku A History of Food (2008), sebenarnya gorengan ini sudah ada sejak 1200 sebelum masehi di Mesir yang kemudian menyebar ke seluruh di dunia.
Di Nusantara, orang Tionghoa memperkenalkan teknik menggoreng dengan sedikit minyak, dan banyak minyak. Teknik menggoreng dengan banyak inilah yang menjadi dasara gorengan di Indonesia.
Efek buruk dari gorengan
Gorengan memang memiliki rasa yang lezat, dan kenikmatannya tidak bisa dihindari. Gorengan menjadi kudapan wajib pagi hari sebagai pendamping sarapan pagi bagi orang Indonesia. Tapi, terlepas dari enaknya gorengan, BosBis harus tahu bahayanya jika kita mengkonsumsi terlalu banyak gorengan.
Minyak ternyata dapat teroksidasi dan rusak, minyak yang rusak ini dapat membentuk zat sisa yang disebut radikal bebas. Radikal bebas sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat merusak sel tubuh dan meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke dan kanker.
Saat makanan dimasak dalam suhu yang tinggi, akan memicu terbentuknya lemak jenuh. Lemak jenuh inilah yang memicu obesitas, meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke dan diabetes melitus tipe 2. Selain itu, lemak jenuh dapat menurunkan kolesterol baik dalam tubuh dan meningkatkan kolesterol jahat. Dengan meningkatnya kolesterol jahat inilah yang menjadi penyebab timbulnya penyakit kolesterol tinggi.
Jadi itulah BosBis penjelasan mengenai gorengan, mulai dari kenapa disebut gorengan, sejarah gorengan, hingga efek buruk gorengan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk BosBis semua. Terima kasih sudah membaca. Jika masih ada pertanyaan, silahkan hubungi Oting.