Mengapa Usaha Portugis gagal menguasai Malaka dan Maluku?

Singkat kata, Portugis gagal mengelola konflik horizontal (terutama soal keyakinan beragama) dan dari faktor eksternal Belanda mengeksploitasi konflik ini untuk menghajar dan mengambil alih kuasa atas wilayah.

Pastinya, Portugis rakus akan “Gold, Glory, Gospel”

Berbeda dengan gaya Belanda ketika berkuasa, Portugis ingin wilayah yang dikuasai juga mengadopsi keyakinan beragamanya ke warga lokal. Padahal, di sisi lain masyarakat saat itu juga punya agenda perdagangan dengan Portugis. Sungguh sulit harus mengelola agenda perdagangan dan juga agenda pengadilan agama yang dianut warga sekitar.

Kemudian, Belanda realistis fokus mengejar “Gold” dulu

Karena faktor geografis yang juga sangat jauh dari Eropa, Belanda belajar dari kesalahan Portugis yakni fokuslah pada hal yang paling bisa dikontrol: Margin perdagangan. Hal ini menyebabkan kekuasaan Portugis lepas hampir seluruhnya selain pulau Timor yang secara kekayaan alam tidak menarik bagi Belanda. Lebih-lebih, setelah Belanda berhasil menguasai Batavia maka Portugis semakin terusir dengan sendirinya.

Jadi?

Belajarlah dari Belanda dalam berbisnis: Fokus pada lead measures, yang bisa dikontrol oleh internal tim atau organisasi lebih dahulu, karena hasil atau lag measures akan menyesuaikan seiring dengan strategi yang dirancang dan tentu faktor nasib.

Hehe.

artikel ini disiapkan oleh:

Emil Yakhya

ini bio Emil

pertanyaan lebih lanjut hubungi via WhatsApp
Categorised in: