Review Obat Untuk Sakit Gigi, Sakit Kepala, Nyeri Haid : Bufect Ibuprofen Tablet Salut Selaput
Hai Bos Bis kali ini Oting bakalan Review obat untuk menghilangkan nyeri seperti nyeri saat haid, pusing, sakit gigi dan lain-lain. Yuk disimak!
Pengertian Bufect
Bufect adalah obat yang mengandung Ibuprofen. Bufect digunakan untuk mengurangi rasa sakit dari berbagai kondisi, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri perut saat menstruasi, nyeri otot atau nyeri persendian. Bufect juga digunakan untuk menurunkan demam dan meringankan rasa sakit dan nyeri ringan akibat flu. Bufect bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tertentu didalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan, sehingga membantu mengurangi pembengkakan, nyeri atau demam. Bufect tersedia dalam 2 jenis sediaan yaitu tablet dan suspensi.
Keterangan Bufect
- Golongan : Obat Bebas Terbatas
- Kelas Terapi : Obat Anti Inflamasi Non Steroid
- Kandungan : Ibuprofen 200 mg
- Bentuk : Tablet
- Satuan Penjualan : Strip
- Kemasan : Strip @ 4 Tablet
- Farmasi : Sanbe Farma
Kegunaan Bufect
Bufect digunakan untuk menurunkan demam dan mengatasi nyeri ringan hingga sedang.
Dosis & Cara Penggunaan Bufect
Cara Penggunaan Bufect adalah sebagai berikut:
Bufect Tablet
- Dewasa : 1 tablet, diminum 3-4 kali sehari.
- Anak usia 8-12 tahun : 1 tablet, diminum 3-4 kali sehari.
- Anak 3-7 tahun : ½ tablet, diminum 3-4 kali sehari.
- Anak 1-2 tahun : ¼ tablet, diminum 3-4 kali sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.
Efek Samping Bufect
Efek samping yang mungkin muncul selama pemakaian Bufect, antara lain:
- Mual, muntah
- Diare dan sembelit
- Kontraindikasi
- Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
Hipersensitif terhadap obat golongan OAINS (Obat anti inflamasi non steroid).
Penderita tukaka lambung.
Trimester ketiga kehamilan.
Anak dengan berat badan < 7 kg (tablet).
Interaksi Obat
Peningkatan risiko ulserasi , perforasi, atau perdarahan saluran penceranaan jika digunakan dengan obat golongan OAINS (Obat anti inflamasi non steroid) lainnya (misalnya Aspirin), antiplatelet, antikoagulan (misalnya Warfarin), kortikosteroid.
Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan siklosporin, tacrolimus.
Peningkatan kadar dan risiko toksisitas dengan litium, metotreksat.
Dapat mengurangi efek antihipertensi dari inhibitor ACE, antagonis reseptor angiotensin II.
Overdosis
Gejala: Sakit kepala, mengantuk, depresi sistem saraf pusat, kejang, telinga berdenging, mual, muntah, nyeri perut, hipotensi, bradikardia (denyut jantung lambat), takikardia (denyut jantung cepat), gagal napas, hiperkalemia, gagal ginjal akut, lesu, asidosis metabolik, koma.
Penatalaksanaan: Pengobatan suportif dan simptomatik. Induksi muntah dengan sirup ipecac atau lakukan lavage lambung. Berikan arang aktif untuk mengurangi penyerapan obat didalam tubuh. Diuresis alkali yang dipaksakan mungkin bermanfaat. Penatalaksanaan hipotensi (tekanan darah rendah), perdarahan gastrointestinal (saluran pencernaan) dan asidosis mungkin juga diperlukan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Oke Bos Bis, cukup sekian untuk review kali ini. Semoga bermanfaat, terima kasih..